Saturday, April 6, 2013 | |

LAPORAN FISIOLOGI TUMBUHAN



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Indonesia adalah Negara kepulawan dengan daratan yang luas dengan jenis tanah yang berbeda-beda. Seperti:
1.      Tanah humus
Dimana tanah humus ini merupakan tanah yang sangat subur yang terbentuk dari lapukan daun dan batang pohon dihutan hujan tropis yang lebat.
2.      Tanah pasir
Dimana tanah pasir ini merupakan tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian yang terbentuk dari batuan beku serta batuan sedimen yang memiliki butir kasar dan berkrikil.
3.      Tanah endapan
Tanah ini merupakan tanah yang dibentuk d yang mengendari lumpur sungai  yang mengendap di dataran rendah yang memiliki sifat tanah yang subur dan cocok untuk lahan pertanian.
4.      Tanah podzolit
Tanah ini merupakan tanah subur yang umumnya berada dipegunungan dengan curah hujan yang tinggi dan bersuhu rendah.
5.      Tanah laterit
Tanah yang tidah subur yang tadinya subur dan kaya akan unsur hara,namun unsure hara tersebut hilang karna larut dibawa oleh air hujan yang tinggi.
Dalam biadang pertanian,tanah memiliki arti yang lebih khusus dan penting sebagai media tubuh tanaman darat.tanah beraqsal dari hasil pelapukan batuan bercampur dengan sisa bahan organic dari organism (pegetasi atau hewan) yang hidup da atasnya atau di dalamnya.selain itu didalam tanah tertdapat pula udara dan air yang berasal dari hujan yang ditahan oleh tanah sehingga tidak meresap ketempat lain. Dalam proses pembentukan tanah,selain campuran bahan mineral dan bahan organic terbentuk pula lapisan-lapisan tanah yang disebut horizon.
Rumusan masalah
1.      Apa pengaruh tanah terhadap tumbuhan?
2.      Apa saja macam-macam tanah dan apa yang terdapat pada tanah?
B.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengaruh tanah bagi tumbuhan
2.      Untuk mengewtahui berbagai macam jenis tanah dan unsure-unsur yang terdapat di dalam tanah.


















BAB II
PEMBAHASAN
ACARA 1
PENGARUH PERBEDAAN LINGKUNGAN TEMPAT TUMBUH (TANAH) TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN
1.      Pelaksanaan praktikum
Hari /tgl           : Rabu,3 oktober 2012
Waktu                         : 08:00 wita s/d Selesai                      
Tempat            : Kampus IAIN Mataram
Tujuan             : Untuk mempelajari perbedaan pertumbuhan tanaman pada media
  tanam yang berbeda (perbedaan jenis tanah yang di gunakan).
2.      Landasan teori
Secara umum tanah dapat dipelajari dengan pendekatan pedologi dan pendekatan edaphologi. Ilmu yang mempelajari proses-proses pembentukan tanahbeserta factor-faktor pembentuknya,klasifikasi tanah,survai tanah, dan cara-cara pengamatan tanah dilapangan dan di sebut dengan “pedologi”. Dalam hal ini tanah di pandang sebagai suatu benda alam  yang dinamis dan tidak secara khusus dihubungkan dengan pertumbuhan tanaman. Walaupun demikian penemuan- penemuan dalam bidang pedologi akan sangat bermanfaat pula dalam bidang pertanian maupun non pertanian misalnya pembuatan bangunan (teknik sifil).
Apabila tanah dipelajari dalam hubungan nyadengan pertumbuhan tanaman disebut “edaphologi”. Dalam edaphologi yang di pelajari adalah sifat-sifat tanah dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman,serta usaha-usaha yang perlu dilakukan untuk memperbaiki sifat-sifat tanah (fisik,kimia dan biologi),bagi pertumbuhan tanaman seperti pemupukan pengapuran dan lain-lain.
Sifat fisik tanah yang terpenting adalah : solum,tekstur,struktur,kadar air tanah, drainase dan porisitas tanah. Sipat kimia tanah meliputi : kadar unsure hara tanah, reaksi tanah (pH),kapasitas tukar kation tanah (KTK),kejenuhan basa (KB),kemasaman dapat dipertukarkan (AL dan H). sedang kan sifat biologi tanah meliputi: bahan organic tanah, flora dan fauna tanah (khususnya mikroorganisme penting : bakteri,fungi dan algae),interaksi mikroorganisme tanah dengantanaman (simbiosa) dan polusi tanah.
3.      Alat dan bahan
·         Alat :                                                      
1.      Kertas millimeter
2.      Mistar
3.      Neraca
4.      Alat tulis
5.      Kertas label
6.       Ember
·         Bahan :
1.       Biji kacang hijau
2.      Padi
3.      Polyback
4.      Tanah
5.      Pasir
6.      Pupuk kandang
4.      Cara kerja

a.       Membagi polybeck menjadi 3 perlakuan:
P. 2. Polyback berisi tanah
P.1. polyback berisi tanah dan pasir
P.3. polyback berisi tanah dan pupuk kandang;dengan polume yang sama.
b. Memilih biji kacang hijau dan padi yang baik dan seragam kemudian rendam air selama 1 jam.
c. Menanam biji kacang hijau pada polyback, dengan jumlah 2 atau 3 biji dengan 3 kali ulangan.
d. Masing-masing polyback di tempatkan di tempat terbuka.
e. Melakukan penyiraman sesuai dengan kebutuhan tanaman.
f. melakukan pengukuran tinggi tanaman setiap 1 minggu sekali sampai tanaman berumur 4 minggu.
g. Setelah 4 minggu tanaman tersebut kita timbang biomasanya (bobot dan basah) tanpa akar.
h. Membuat grafik tumbuh tanaman biji.
i. Melakukan analisis untuk mengetahui perbedaan kedua parameter tanaman untuk ketiga perlakuan tersebut dengan menggunakan anova pola RAL  pada tarap nyata 5% jika terdapat beda nyata,lakukan uji lanjut dengan BNT pada tarap yang sama,sifat fisisk,kimia dan biologi tanah.

5.      Hasil pengamatan
·         Gambar Laju  Pertumbuhan Selama 4 Minggu

   
Ø  Posisi setiap polyback setiap perlakuan dan pengulangan
MINGGU KE – I / PERTAMA
PERLAKUAN
ULANGAN I
ULANGAN II
ULANGAN III
Perlakuan I
Perlakuan II
Perlakuan III

MINGGU KE – 2
PERLAKUAN
ULANGAN KE-I
ULANGAN KE-2
ULANGAN KE-3
Perlakuan I
Perlakuan II
Perlakuan III

MINGGU KE-3
PERLAKUAN
ULANGAN ke-1
ULANGAN ke-2
ULANGAN ke-3
Perlauan I
Perlakan II
Perlauan III

MINGGU KE – 4
PERLAKUAN
ULANGAN KE -1
ULANGAN KE-2
ULANGAN KE-3
Perlakuan I
Perlakan II
Perlakuan III



·         Tabel hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil pengamatan tinggi tanaman kacang hijau pada umur 1 minggu (cm)

Perlakuan
Ulangan
Total
Rerata
I
II
III
Tanah
9,5
10,5
12
32
10,6
Pasir + tanah
9,5
9,5
12
31
10,3
Pasir + tanah +BO
9,5
10
14,5
34
11,3
∑/jumlah
28,5
30
38,5
97
32,2
Tabel 2. Hasil pengamatan tinggi tanaman kacang hijau pada umur 2 Minggu(cm)
Perlakuan
Ulangan
Total
Rerata
I
II
III
Tanah
14,5
16,5
18
49
16,3
Pasir + tanah
14
16,5
18
48,5
16
Pasir + tanah +BO
15
16,5
18
49,5
16,5
∑/jumlah
43,5
49,5
54
147
48,8

Tabel 3. Hasil pengamatan tinggi tanaman kacang hijau pada umur 3 Minggu(cm)
Perlakuan
Ulangan
Total
Rerata
I
II
III
Tanah
18
19
24
61
20,3
Pasir + tanah
17
18,5
24,5
60
20
Pasir + tanah +BO
18
18,5
25
61,5
20,5
∑/jumlah
53
56
73,5
182,5
60,8
Tabel 4. Hasil pengamatan tinggi tanaman kacang hijau pada umur 4 Minggu(cm)
Perlakuan
Ulangan
Total
Rerata
I
II
III
Tanah
23,5
25,5
29
78
26
Pasir + tanah
22
26
29,5
77,5
25,83
Pasir + tanah +BO
23
25,5
30
78,5
26,16
∑/jumlah
68,5
77
88,5
234
77,9
Hasil pengamatan biomasa tanaman kacang hijau pada umur 4 minggu (grm)
Perlakuan
Ulangan
Total
Rerata
I
II
III
Tanah
8,5
10,5
24
43
14,3
Pasir + tanah
8,5
11,5
23,5
43,5
8,7
Pasir + tanah +BO
7,5
10
23,5
41
13,6
∑/jumlah
24,5
32
71
127,5
36,6
 

Ø  GRAFIK TINGGI TANAMAN KACANG HIJAU PADA UMUR 4 MINGGU (cm)

Ø  GRAFIK  BIOMASA TANAMAN KACANG  HIJAU PADA  UMUR 4 MINGGU (grm)




ANALISIS DATA

 Hasil Pengamatan Tinggi Tanaman  Kacang Hijau Pada Umur 4  Minggu (cm)

a) FK =  =
b)      JKT =
      =
     = -
     = 48672
JKP =
=
=
=
=6151,17-
=67,17
c)      JKG = JKT-JKP
=48672- 67,17
=48604,83      
d)     KTP =
=
e)      KTG =
=
f)       F Hitung =
         =
H)    F Tabel
F tabel = 4,46
Jika F hitung < F tabel = NS
     F 0.005 < 4,46 = NS

ANALISIS DATA

 Hasil pengamatan biomasa kacang hijau pada umur 4 minggu (grm)

a)      FK =  =
b)    JKT =
      =
     = -
     = 14450
JKP =
=
=
=
=2221,75-
=415,5
c)      JKG = JKT-JKP
=14450- 415,5
=14034,5
d)     KTP =
=
e)      KTG =
=
f)       F Hitung =
         =
g)   F Tabel
F tabel = 4,46
Jika F hitung < F tabel = NS
             F 0.1 < 4,46 = NS


6.      Pembahasan
Pada praktikum ini dari setiap minggu nya kami mengamati tumbuhan kacang hijau,pada praktikum ini cuaca, suhu, air dan udara sangat berpengaruh pada pertumbuhan kacang hijau tersebut.
Iklim dan cuaca merupakan faktor penentu utama bagi pertumbuhan dan produktifitas tanaman pangan. Sistem produksi pertanian dunia saat ini mendasarkan pada kebutuhan akan tanaman setahun, kecuali beberapa tanaman seperti pisang, kelapa, buah-buahan, anggur, kacang-kacangan, beberapa sayuran seperti asparagus, rhubarb, dan lain-lain. Tanaman-tanaman tersebut dikembangbiakan dalam kondisi pertanaman tertentu.Berliana hal 22-23
Hanya sedikit keraguan bahwa kadar CO2 dalam atmosfir adalah kurang optimal bagi fototosintesis ketika faktor lain yang berpengaruh terhadap tanaman (cahaya, air, suhu dan unsur hara) mencukupi. Fotosintesa Netto adalah jumlah fotosintesa brutto minus fotorespirasi, dan fotorespirasi setidaknya memiliki besaran mengubah 50% karbohidrat hasil fotosintesa kembali menjadi CO2, dengan peningkatan CO2 fotorespirasi diperkirakan akan menurun. Peningkatan Biomassa terbukti terjadi ketika dilakukan pengayaan CO2. Ini tak selalu muncul dari fotosintesa netto. Kadar CO2 yang tinggi memicu penggunaan air yang efisian dalam tanaman C4 seperti jagung. Peningkatan efisiensi air ini merangsang pertumbuhan tanaman.
kalau kita tinjau suatu kecambah muda biasanya hanya punya berat kering akar tidak lebih dari 85% dari berat kecambah. Sehingga volume daerah yang diduduki jadi lebih besar bahkan jauh lebih besar dibanding dengan volume yang ada di atas tanah. Akibat tersebarnya sistem perakaran maka ada hubungan erat antara tanah dan akar tanaman tersebut. Sifat-sifat tanah ini juga berubah-ubah dan perubahan ini sangat komplek. Oleh karena hubungan timbal balik yang sangat erat ini maka antara tanaman itu sendiri dengan tanahnya akan berpengaruh satu sama lain. Dikatakan hubungan kompleks karena bukan tanah itu sendiri yang mempengaruhi, tetapi ada faktor lain yang bekerja, sehingga terbentuklah hubungan timbal balik tadi. Misalnya, air dalam tanah dan mikroorganisme.
Meskipun demikian kita dapat banyak menguasai tanah sebagai tempat tanaman hidup. Dalam keadaan ekstrem maka faktor tanahpun sukar diubah-ubah sehingga memerlukan tindakan lain misalnya dengan jalan pengairan dan pemupukan.
Warning (1895), membagi tanaman terhadap reaksi tanahnya.
1. Oxilophyta              : Tanaman yang tumbuh pada tanah-tanah yang bereaksi asam.
2. Halophyta               : Tanaman yang tumbuh pada tanah-tanah yang berkadar garam  
   tinggi.
3. Psamophyta             : Tanaman yang dapat hidup baik pada tanah pasir.
            4. Chosmophyta          : Tanaman yang dapat hidup di antara retak-retak batu.
Peranan Tekstur Tanah
            Tekstur tanah dapat berpengaruh pada tanaman yang hidup di atas  tanah tersebut.
1. Resistensi, terhadap menembusnya akar-akar kedalam tanah.
Tanah dengan kandungan silt dan clay yang tinggi sangat sukar ditembus oleh akar-akar tanaman sehingga percabangan dan perkembangan akar terhambat. Hal ini akan berpengaruh pada daerah yang mempunyai iklim kering panjang. Terutama pada tanaman-tanaman yang masih berumur muda sangat peka terhadap tekstur tanah sehingga dapat menghasilkan tanaman dewasa yang berbeda.
2. Peresapan air
Pada tanah-tanah yang kasar, air hujan yang jatuh akan segera masuk kedalam tanah. Kalau kita mendapatkan tanah yang miring pada tanah yang kadar akan terjadi air aliran sedikit dan sebaliknya pada tanah bertekstur halus. Sehingga pada umumnya pada tanah-tanah yang lebih berat (tekstur halus) akan mudah terjadi erosi sehingga banyaknya air yang mengalir akan mempengaruhi erosifitas tanah terutama oleh air hujan.
3. Kecepatan gerakan air dalam tanah
Pada umumnya hal di atas sangat ditentukan oleh tekstur tanah, yaitu makin halus tekstur makin lambat gerakan air. Umumnya pada tanaman muda (annual crop) tidak menghendaki tanah yang bertekstur halus dan sebaliknya termasuk tanaman keras lebih resisten terhadap tanah bertekstur halus. Sehingga dengan demikian kebanyakan tanaman-tanaman muda mempunyai areal tanah pada daerah-daerah bertekstur kasar. Dengan sendirinya pada tanaman padi justru menghendaki sistem lempung ini karena tanaman padi termasuk tanaman yang memerlukan air berlebihan. Kedua macam tekstur ini mempunyai kebaikan dan kelemahan pada masing-masing tanaman. Kalau kita tinjau masalah ini pada tanah pasir maka air akan bergerak lebih cepat dibanding pada tanah-tanah bertekstur halus. Kecepatan gerakan air pada tanah pasir ini begitu cepat sehingga sampai keluar dari daerah perakaran, dan tidak berguna. Ini ada hubungannya dengan mengapa tanaman muda menghendaki tanah pasir karena sistem perakarannya lebih dangkal daripada sistem perakaran tanaman keras sehingga dengan demikian walaupun air bergerak cepat tetapi kedalaman tertentu masih mempunyai kelembaban tertentu sehingga daerah ini masih mengandung air yang cukup untuk mensuplai air. Bila musim kemarau datang dan tanaman sangat tergantung pada air kapiler dari bagian tanah kecepatan naiknya kembali air tanah akan lebih cepat pada tanah-tanah bertekstur kasar.Anonim hal 22-25
 Kapasitas Penahanan Air
Dalam tanah, air dapat merupakan lapisan yang membungkus permukaan butiran-butiran tanah.
Pada tanah dengan tekstur halus akan terdapat banyak agregat yang permukaannya memiliki lapisan air tetapi lebih banyak lagi bahan-bahan koloidal akibatnya tanah demikian banyak mengandung air.
Dibanding dengan tanah-tanah pasir maka tanah-tanah yang bertekstur halus ini akan lebih banyak mengandung air sehingga pada musim kemarau yang tidak terlalu panjang pada tanah-tanah yang bertekstur halus itu lebih baik dibanding tanah-tanah yang bertekstur kasar.
            Secara umum tanah terbagi menjadi tiga golongan :
a. Tanah zonal, yaitu tanah yang dikendalikan oleh iklim dan vegetasi setempat.
b. Tanah intrazonal, yaitu tanah yang dikendalikan oleh keadaan setempat yang ekstrem, topografinya tidak menentu, demikian juga bahan induk dan tingkat airnya.
c. Tanah zonal yang tidak mempunyai bentuk khas (azonal).
 Peranan Bahan Organik Terhadap Tanaman
Bahan organis dalam tanah merupakan kerangka tubuh tanah sehingga sangat menentukan sifat-sifat fisis dan khemis tanah. Penambahan humus ke dalam tanah berarti menambah bahan organik dalam tanah dan akan merubah keadaan tanah dengan cepat.
Peranannya terhadap tanaman :
1.      Sebagai sumber makanan
Bila sisa-sisa tanaman yang sudah mati dikembalikan ke dalam tanah diubah menjadi humus maka dalam proses mineralisasinya humus ini berbentuk ion dan kation yang dapat diserap langsung oleh tanaman. Pada tanah-tanah yang masih perawan, mula-mula sangat subur tetapi kemudian produktivitasnya banyak menurun oleh karena bahan organik akan dirusak dan siklus-siklus unsur akan terputus oleh karena pengangkutan hasil tanaman dari daerah tersebut. Proses ini akan berlangsung terus sampai terbentuk keseimbangan baru dan terbentuknya pada tingkatan rendah tergantung dari jumlah pengembalian unsur-unsur hara tersebut.
Tanaman-tanaman di dalam proses pertumbuhannya banyak sekali menambah bahan-bahan ke dalam tanah dibanding dengan bahan-bahan yang diambil dari tanah itu dan bahan-bahan ini akan mengembalikan ke dalam tanah semua mineral yang diambil dan ditambah dengan bahan organik sejumlah kurang lebih sama dengan mineral tersebut.
2.      Bahan organik punya kekuatan yang tinggi sebagai penahan air
Sering terjadi daya penahanan air dari BO di dalam tanah terlalu besar sehingga ini akan merubah reaksi tanah. Bahan organik juga punya pengaruh positip terhadap struktur tanah.
Penambahan bahan organik pada tanah-tanah yang bertekstur berat akan memperbaiki struktur tanah tersebut.
3.      Pengaruh mekanis lapisan BO pada lapisan atas bagian tanah membawa keuntungan sebagai berikut :
a. Memperkecil angka kematian pada biji-biji yang ditanam pada lapisan atas tanah.
b. Menahan pemadatan tanah karena benturan air hujan.
c. Mencegah adanya aliran permukaan (run-off)
                                    Faktor Air
Air mempunyai beberapa fungsi :
a. Daya pelarut unsur-unsur yang diambil oleh tanaman.
b. Mempertinggi reaktivitas persenyawaan yang sederhana/kompleks.
c. Berperan dalam proses fotosintesis.
d. Penyangga tekanan di dalam sel yang penting dalam aktivitas sel tersebut.
e. Mengabsorbsi temperatur dengan baik/mengatur temperatur di dalam tanaman.
f. Menciptakan situasi temperatur yang konstan.
Air di dalam tanah dalam keadaan seimbang dengan di dalam tanaman. Masuk dan keluar-nya air dari dalam tubuh tanaman ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor ekologis.
 Pengaruh Air Terhadap Tanaman Dan Tanah
Tanah merupakan medium yang porous, dapat menahan air, dapat meneruskan sebagian air baik yang berasal dari air hujan maupun air dalam tanah itu sendiri. Adanya suatu infiltrasi air dan gerakan air ini merupakan suatu faktor-faktor tertentu yang saling bekerjasama dengan kandungan air yang ada di dalam tanah dan tanah sebagai medium serta tanaman yang ada di atas tanah tersebut.
            Bermacam-macam air di dalam tanah
1.      Air gravitasi
Air dalam tanah yang bergeraknya ke bawah dipengaruhi gravitasi bumi. Sehabis hujan tanah akan dijenuhi air karena gaya gravitasi, air akan turun ke bawah pada lapisan-lapisan dibawahnya.
Bila air dalam jumlah yang cukup maka lapisan yang basah ini kejenuhan permanen yang disebut permukaan air tanah.
2.      Air kapiler
Bila air permukaan tanah mengalir ke bawah akan terlihat pori-pori yang mengandung air. Air didalamnya disebut air kapiler.
Air ini tidak terpengaruh oleh gaya gravitasi dan tidak turut masuk ke dalam larutan tanah yang lebih dalam. Air ini yang pertama-tama dikonsumsi oleh tanaman karena tidak mobile dan terdapat di daerah perakaran.
3.      Air higroskopis
Oleh sebab penguapan air ke udara maka air kapiler akan selalu berkurang jumlahnya di dalam tanah. Bila pengurangan air karena peristiwa penguapan ini berjalan terus menerus maka kekuatan tarik menarik antara partikel tanah dan air akan menjadi naik. Sehingga akan terdapat/tinggal air yang tidak dalam keadaan cair sehingga air yang demikian ini baik ditinjau dari segi khemis maupun biologis tidak begitu berguna bagi tanaman dan disebut air higroskopis dan punya manfaat yang sedikit.
4.      Air kristal
Sesudah air higroskopis hilang maka yang tinggal hanya air hidratasi dari Al, Fe, dan Si. Air hidratasi inilah yang disebut air kristal dan air ini hanya dapat hilang dengan pemanasan menggunakan temperatur tinggi.
5.      Uap air di dalam tanah
Pori-pori tanah yang tidak terisi oleh air kapiler dapat pula diisi oleh udara sehingga seperti halnya di dalam atmosfir, di dalam tanah dijumpai pula uap air. Selama air kapiler masih ada maka udara dalam pori-pori ini akan selalu jenuh dengan uap air.
Kapasitas Lapang
kapasitas lapang adalah persentase kelembaban yang ditahan oleh tanah sesudah terjadinya drainase dan kecepatan gerakan air ke bawah menjadi sangat lambat. Keadaan ini terjadi 2 - 3 hari sesudah hujan jatuh yaitu bila tanah cukup mudah ditembus oleh air, textur dan struktur tanahnya uniform dan pori-pori tanah belum semua terisi oleh air dan temperatur yang cukup tinggi. Kelembaban pada saat ini berada di antara 5 - 40%. Selama air di dalam tanah masih lebih tinggi daripada kapasitas lapang maka tanah akan tetap lembab, ini disebabkan air kapiler selalu dapat mengganti kehilangan air karena proses evaporasi. Bila kelembaban tanah turun sampai di bawah kapasitas lapang maka air menjadi tidak mobile. Akar-akar akan membentuk cabang-cabang lebih banyak, pemanjangan lebih cepat untuk mendapatkan suatu air bagi konsumsinya.
Oleh karena itu akar-akar tanaman yang tumbuh pada tanah-tanah yang kandungan air di bawah kapasitas lapang akan selalu becabang-cabang dengan hebat sekali. Kapasitas lapang sangat penting pula artinya karena dapat menunjukkan kandungan maksimum dari tanah dan dapat menentukan jumlah air pengairan yang diperlukan untuk membasahi tanah sampai lapisan di bawahnya. Tergantung dari textur lapisan tanahnya maka untuk menaikkan kelembaban 1 feet tanah kering sampai kapasitas lapang diperlukan air pengairan sebesar 0, 5 - 3 inches.
7.      Simpulan
Pada praktikum ini dapat saya simpulkan bahwa tanah yang di gunakan sebagai bahan untuk menanam kacang hijau dan padi sangat berpengaruh pada pertumbuhannya karna tidak semua tanah, bsa digunakan sebagai bahan pertanian,kemudian tanah yang di campur dengan pasir juga sangat berpengaruh terhadap tumbuhan,dia bias hidup tumbuh namun pertumbuhannya kurang baik dan berakibat kurus, berbeda dengan tanah yang di campur dengan pupuk,tanah yang di campur dengan pupuk sangat baik bagi pertumbuhan kacang hijau karna dalam pupuk tersebut memiliki berbagai bahai sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan berat yang baik pula.

















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dalam peraktikum ini saya dapat simpulkan bahwa tumbuhan akan hidup tapi bergantung pada jenis tanah, dimana Indonesia ini memiliki kepulawan dengan dataran yang luas dengan jenis tanah yang berbeda-beda sehingga pada suatu tumbuhan tidak dapat hidup dalam jenis tanah yang sama.
B.     Saran
Pada praktikum berikutnya kami barharap agar bisa melakukannya dengan baik dan kami sangat berharap untuk bisa mengerjakan segala sesuatu saat praktikum dengan cara bersama – sama berhubung acara praktimum yang kami jalani dengan cara berkelompok. Dan pada teman teman untuk saling berbagi informasi dan saling mengingatkan kalau acara praktikum akan dimulai, kapan atau jam berapa, agar kita bisa bersiap – siap.
Mungkin hanya itu saran dari saya sebelumnya saya minta maaf jika ada salah-salah kata yang terucap dari saya smoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita smua khususnya bagi penulis sendiri amin,,,,dan buat kk Co.Ass saya ucapkan terima kasih atas bimbingan nya dari awal sampai selesainya pembuatan laporan ini.







DAFTAR PUSTAKA

Desmukh, I.1992. Ekologi dan Biologi Tropika. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Ewusie, J. Y. 1990. Pengantar Ekologi Tropika. Bandung: ITB.
Michael, P.1994. Metode Ekologi untuk Penyelidikan Lapangan dan
Laboratorium. Jakarta: UI Press
Anonim. 2007. Faktor Lingkungan pada Pertumbuhan. http: //Organisasi.
Anonim. 2009. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan dan Pertumbuhan.



 

0 comments:

Post a Comment