BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Indonesia
adalah Negara kepulawan dengan daratan yang luas dengan jenis tanah yang
berbeda-beda. Seperti:
1.
Tanah humus
Dimana tanah humus ini merupakan
tanah yang sangat subur yang terbentuk dari lapukan daun dan batang pohon
dihutan hujan tropis yang lebat.
2.
Tanah pasir
Dimana tanah pasir ini merupakan
tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian yang terbentuk dari batuan beku
serta batuan sedimen yang memiliki butir kasar dan berkrikil.
3.
Tanah endapan
Tanah ini merupakan tanah yang
dibentuk d yang mengendari lumpur sungai
yang mengendap di dataran rendah yang memiliki sifat tanah yang subur
dan cocok untuk lahan pertanian.
4.
Tanah podzolit
Tanah ini merupakan tanah subur
yang umumnya berada dipegunungan dengan curah hujan yang tinggi dan bersuhu
rendah.
5.
Tanah laterit
Tanah yang tidah subur yang tadinya
subur dan kaya akan unsur hara,namun unsure hara tersebut hilang karna larut
dibawa oleh air hujan yang tinggi.
Dalam biadang
pertanian,tanah memiliki arti yang lebih khusus dan penting sebagai media tubuh
tanaman darat.tanah beraqsal dari hasil pelapukan batuan bercampur dengan sisa
bahan organic dari organism (pegetasi atau hewan) yang hidup da atasnya atau di
dalamnya.selain itu didalam tanah tertdapat pula udara dan air yang berasal
dari hujan yang ditahan oleh tanah sehingga tidak meresap ketempat lain. Dalam
proses pembentukan tanah,selain campuran bahan mineral dan bahan organic
terbentuk pula lapisan-lapisan tanah yang disebut horizon.
Rumusan
masalah
1.
Apa pengaruh
tanah terhadap tumbuhan?
2.
Apa saja
macam-macam tanah dan apa yang terdapat pada tanah?
B.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui
pengaruh tanah bagi tumbuhan
2.
Untuk
mengewtahui berbagai macam jenis tanah dan unsure-unsur yang terdapat di dalam
tanah.
BAB
II
PEMBAHASAN
ACARA
1
PENGARUH
PERBEDAAN LINGKUNGAN TEMPAT TUMBUH (TANAH) TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN
1. Pelaksanaan
praktikum
Hari /tgl : Rabu,3 oktober 2012
Waktu : 08:00 wita s/d Selesai
Tempat : Kampus IAIN Mataram
Tujuan : Untuk mempelajari perbedaan
pertumbuhan tanaman pada media
tanam yang
berbeda (perbedaan jenis tanah yang di gunakan).
2. Landasan teori
Secara
umum tanah dapat dipelajari dengan pendekatan pedologi dan pendekatan
edaphologi. Ilmu yang mempelajari proses-proses pembentukan tanahbeserta
factor-faktor pembentuknya,klasifikasi tanah,survai tanah, dan cara-cara
pengamatan tanah dilapangan dan di sebut dengan “pedologi”. Dalam hal ini tanah
di pandang sebagai suatu benda alam yang
dinamis dan tidak secara khusus dihubungkan dengan pertumbuhan tanaman.
Walaupun demikian penemuan- penemuan dalam bidang pedologi akan sangat
bermanfaat pula dalam bidang pertanian maupun non pertanian misalnya pembuatan
bangunan (teknik sifil).
Apabila
tanah dipelajari dalam hubungan nyadengan pertumbuhan tanaman disebut
“edaphologi”. Dalam edaphologi yang di pelajari adalah sifat-sifat tanah dan
pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman,serta usaha-usaha yang perlu dilakukan
untuk memperbaiki sifat-sifat tanah (fisik,kimia dan biologi),bagi pertumbuhan
tanaman seperti pemupukan pengapuran dan lain-lain.
Sifat
fisik tanah yang terpenting adalah : solum,tekstur,struktur,kadar air tanah,
drainase dan porisitas tanah. Sipat kimia tanah meliputi : kadar unsure hara
tanah, reaksi tanah (pH),kapasitas tukar kation tanah (KTK),kejenuhan basa
(KB),kemasaman dapat dipertukarkan (AL dan H). sedang kan sifat biologi tanah
meliputi: bahan organic tanah, flora dan fauna tanah (khususnya mikroorganisme
penting : bakteri,fungi dan algae),interaksi mikroorganisme tanah dengantanaman
(simbiosa) dan polusi tanah.
3. Alat dan bahan
·
Alat :
1.
Kertas
millimeter
2.
Mistar
3.
Neraca
4.
Alat tulis
5.
Kertas label
6.
Ember
·
Bahan :
1.
Biji kacang hijau
2.
Padi
3.
Polyback
4.
Tanah
5.
Pasir
6.
Pupuk kandang
4. Cara kerja
a.
Membagi polybeck
menjadi 3 perlakuan:
P. 2. Polyback berisi tanah
P.1. polyback berisi tanah dan
pasir
P.3. polyback berisi tanah dan
pupuk kandang;dengan polume yang sama.
b. Memilih biji kacang hijau dan padi yang baik dan
seragam kemudian rendam air selama 1 jam.
c. Menanam biji kacang hijau pada polyback, dengan
jumlah 2 atau 3 biji dengan 3 kali ulangan.
d. Masing-masing polyback di tempatkan di tempat
terbuka.
e. Melakukan penyiraman sesuai dengan kebutuhan
tanaman.
f. melakukan pengukuran tinggi tanaman setiap 1
minggu sekali sampai tanaman berumur 4 minggu.
g. Setelah 4 minggu tanaman tersebut kita timbang
biomasanya (bobot dan basah) tanpa akar.
h. Membuat grafik tumbuh tanaman biji.
i. Melakukan analisis untuk mengetahui perbedaan
kedua parameter tanaman untuk ketiga perlakuan tersebut dengan menggunakan
anova pola RAL pada tarap nyata 5% jika
terdapat beda nyata,lakukan uji lanjut dengan BNT pada tarap yang sama,sifat
fisisk,kimia dan biologi tanah.
5. Hasil pengamatan
·
Gambar Laju Pertumbuhan Selama 4 Minggu
Ø Posisi
setiap polyback setiap perlakuan dan pengulangan
MINGGU
KE – I / PERTAMA
|
|||
PERLAKUAN
|
ULANGAN
I
|
ULANGAN
II
|
ULANGAN
III
|
Perlakuan I
|
|
|
|
Perlakuan II
|
|
|
|
Perlakuan III
|
|
|
|
|
|||
MINGGU
KE – 2
|
|||
PERLAKUAN
|
ULANGAN KE-I
|
ULANGAN KE-2
|
ULANGAN KE-3
|
Perlakuan I
|
|
|
|
Perlakuan II
|
|
|
|
Perlakuan III
|
|
|
|
|
|||
MINGGU
KE-3
|
|||
PERLAKUAN
|
ULANGAN
ke-1
|
ULANGAN
ke-2
|
ULANGAN
ke-3
|
Perlauan I
|
|
|
|
Perlakan II
|
|
|
|
Perlauan III
|
|
|
|
|
|||
MINGGU
KE – 4
|
|||
PERLAKUAN
|
ULANGAN
KE -1
|
ULANGAN
KE-2
|
ULANGAN
KE-3
|
Perlakuan I
|
|
|
|
Perlakan II
|
|
|
|
Perlakuan III
|
|
|
|
·
Tabel hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil pengamatan tinggi tanaman kacang hijau pada umur 1 minggu
(cm)
Perlakuan
|
Ulangan
|
Total
|
Rerata
|
||
I
|
II
|
III
|
|||
Tanah
|
9,5
|
10,5
|
12
|
32
|
10,6
|
Pasir + tanah
|
9,5
|
9,5
|
12
|
31
|
10,3
|
Pasir + tanah
+BO
|
9,5
|
10
|
14,5
|
34
|
11,3
|
∑/jumlah
|
28,5
|
30
|
38,5
|
97
|
32,2
|
Tabel 2. Hasil
pengamatan tinggi tanaman kacang hijau pada umur 2 Minggu(cm)
Perlakuan
|
Ulangan
|
Total
|
Rerata
|
||
I
|
II
|
III
|
|||
Tanah
|
14,5
|
16,5
|
18
|
49
|
16,3
|
Pasir + tanah
|
14
|
16,5
|
18
|
48,5
|
16
|
Pasir + tanah
+BO
|
15
|
16,5
|
18
|
49,5
|
16,5
|
∑/jumlah
|
43,5
|
49,5
|
54
|
147
|
48,8
|
Tabel 3. Hasil pengamatan tinggi tanaman kacang hijau pada umur 3
Minggu(cm)
Perlakuan
|
Ulangan
|
Total
|
Rerata
|
||
I
|
II
|
III
|
|||
Tanah
|
18
|
19
|
24
|
61
|
20,3
|
Pasir + tanah
|
17
|
18,5
|
24,5
|
60
|
20
|
Pasir + tanah
+BO
|
18
|
18,5
|
25
|
61,5
|
20,5
|
∑/jumlah
|
53
|
56
|
73,5
|
182,5
|
60,8
|
Tabel 4. Hasil pengamatan tinggi tanaman kacang hijau pada umur 4
Minggu(cm)
Perlakuan
|
Ulangan
|
Total
|
Rerata
|
||
I
|
II
|
III
|
|||
Tanah
|
23,5
|
25,5
|
29
|
78
|
26
|
Pasir + tanah
|
22
|
26
|
29,5
|
77,5
|
25,83
|
Pasir + tanah
+BO
|
23
|
25,5
|
30
|
78,5
|
26,16
|
∑/jumlah
|
68,5
|
77
|
88,5
|
234
|
77,9
|
Hasil pengamatan biomasa tanaman kacang hijau pada umur 4 minggu (grm)
Perlakuan
|
Ulangan
|
Total
|
Rerata
|
||
I
|
II
|
III
|
|||
Tanah
|
8,5
|
10,5
|
24
|
43
|
14,3
|
Pasir + tanah
|
8,5
|
11,5
|
23,5
|
43,5
|
8,7
|
Pasir + tanah
+BO
|
7,5
|
10
|
23,5
|
41
|
13,6
|
∑/jumlah
|
24,5
|
32
|
71
|
127,5
|
36,6
|
Ø
GRAFIK
TINGGI TANAMAN KACANG HIJAU PADA UMUR 4 MINGGU (cm)
Ø GRAFIK
BIOMASA TANAMAN KACANG HIJAU
PADA UMUR 4 MINGGU (grm)
ANALISIS
DATA
Hasil Pengamatan Tinggi Tanaman Kacang Hijau Pada Umur 4 Minggu (cm)
a)
FK = =
b)
JKT =
=
= -
= 48672
JKP
=
=
=
=
=6151,17-
=67,17
c)
JKG = JKT-JKP
=48672-
67,17
=48604,83
d)
KTP =
=
e)
KTG =
=
f)
F Hitung =
=
H)
F Tabel
F
tabel = 4,46
Jika
F hitung < F tabel = NS
|
F 0.005 < 4,46 = NS
ANALISIS
DATA
Hasil pengamatan biomasa kacang hijau pada
umur 4 minggu (grm)
a)
FK = =
b)
JKT =
=
= -
= 14450
JKP
=
=
=
=
=2221,75-
=415,5
c)
JKG = JKT-JKP
=14450-
415,5
=14034,5
d)
KTP =
=
e)
KTG =
=
f)
F Hitung =
=
g)
F Tabel
F
tabel = 4,46
Jika
F hitung < F tabel = NS
|
F 0.1 < 4,46 = NS
6. Pembahasan
Pada
praktikum ini dari setiap minggu nya kami mengamati tumbuhan kacang hijau,pada
praktikum ini cuaca, suhu, air dan udara sangat berpengaruh pada pertumbuhan
kacang hijau tersebut.
Iklim dan cuaca
merupakan faktor penentu utama bagi pertumbuhan dan produktifitas tanaman
pangan. Sistem produksi pertanian dunia saat ini mendasarkan pada kebutuhan
akan tanaman setahun, kecuali beberapa tanaman seperti pisang, kelapa,
buah-buahan, anggur, kacang-kacangan, beberapa sayuran seperti asparagus,
rhubarb, dan lain-lain. Tanaman-tanaman tersebut dikembangbiakan dalam kondisi pertanaman tertentu.Berliana hal 22-23
Hanya sedikit keraguan bahwa kadar CO2 dalam atmosfir adalah
kurang optimal bagi fototosintesis ketika faktor lain yang berpengaruh terhadap
tanaman (cahaya, air, suhu dan unsur hara) mencukupi. Fotosintesa Netto adalah
jumlah fotosintesa brutto minus fotorespirasi, dan fotorespirasi setidaknya
memiliki besaran mengubah 50% karbohidrat hasil fotosintesa kembali menjadi
CO2, dengan peningkatan CO2 fotorespirasi diperkirakan akan menurun.
Peningkatan Biomassa terbukti terjadi ketika dilakukan pengayaan CO2. Ini tak
selalu muncul dari fotosintesa netto. Kadar CO2 yang tinggi memicu penggunaan
air yang efisian dalam tanaman C4 seperti jagung. Peningkatan efisiensi air ini
merangsang pertumbuhan tanaman.
kalau kita tinjau suatu kecambah muda biasanya hanya
punya berat kering akar tidak lebih dari 85% dari berat kecambah. Sehingga
volume daerah yang diduduki jadi lebih besar bahkan jauh lebih besar dibanding
dengan volume yang ada di atas tanah. Akibat tersebarnya sistem perakaran maka
ada hubungan erat antara tanah dan akar tanaman tersebut. Sifat-sifat tanah ini
juga berubah-ubah dan perubahan ini sangat komplek. Oleh karena hubungan timbal
balik yang sangat erat ini maka antara tanaman itu sendiri dengan tanahnya akan
berpengaruh satu sama lain. Dikatakan hubungan kompleks karena bukan tanah itu
sendiri yang mempengaruhi, tetapi ada faktor lain yang bekerja, sehingga
terbentuklah hubungan timbal balik tadi. Misalnya, air dalam tanah dan
mikroorganisme.
Meskipun demikian kita dapat banyak menguasai tanah
sebagai tempat tanaman hidup. Dalam keadaan ekstrem maka faktor tanahpun sukar
diubah-ubah sehingga memerlukan tindakan lain misalnya dengan jalan pengairan
dan pemupukan.
Warning (1895),
membagi tanaman terhadap reaksi tanahnya.
1. Oxilophyta : Tanaman yang tumbuh pada
tanah-tanah yang bereaksi asam.
2. Halophyta :
Tanaman yang tumbuh pada tanah-tanah yang berkadar garam
tinggi.
3. Psamophyta : Tanaman yang dapat hidup baik
pada tanah pasir.
4.
Chosmophyta : Tanaman yang dapat
hidup di antara retak-retak batu.
Peranan
Tekstur Tanah
Tekstur
tanah dapat berpengaruh pada tanaman yang hidup di atas tanah tersebut.
1. Resistensi, terhadap menembusnya akar-akar
kedalam tanah.
Tanah dengan kandungan silt dan clay yang tinggi
sangat sukar ditembus oleh akar-akar tanaman sehingga percabangan dan
perkembangan akar terhambat. Hal ini akan berpengaruh pada daerah yang
mempunyai iklim kering panjang. Terutama pada tanaman-tanaman yang masih
berumur muda sangat peka terhadap tekstur tanah sehingga dapat menghasilkan
tanaman dewasa yang berbeda.
2. Peresapan air
Pada tanah-tanah yang kasar, air hujan yang jatuh
akan segera masuk kedalam tanah. Kalau kita mendapatkan tanah yang miring pada
tanah yang kadar akan terjadi air aliran sedikit dan sebaliknya pada tanah
bertekstur halus. Sehingga pada umumnya pada tanah-tanah yang lebih berat
(tekstur halus) akan mudah terjadi erosi sehingga banyaknya air yang mengalir
akan mempengaruhi erosifitas tanah terutama oleh air hujan.
3. Kecepatan gerakan air dalam tanah
Pada umumnya hal di atas sangat ditentukan oleh
tekstur tanah, yaitu makin halus tekstur makin lambat gerakan air. Umumnya pada
tanaman muda (annual crop) tidak
menghendaki tanah yang bertekstur halus dan sebaliknya termasuk tanaman keras
lebih resisten terhadap tanah bertekstur halus. Sehingga dengan demikian
kebanyakan tanaman-tanaman muda mempunyai areal tanah pada daerah-daerah
bertekstur kasar. Dengan sendirinya pada tanaman padi justru menghendaki sistem
lempung ini karena tanaman padi termasuk tanaman yang memerlukan air
berlebihan. Kedua macam tekstur ini mempunyai kebaikan dan kelemahan pada
masing-masing tanaman. Kalau kita tinjau masalah ini pada tanah pasir maka air
akan bergerak lebih cepat dibanding pada tanah-tanah bertekstur halus.
Kecepatan gerakan air pada tanah pasir ini begitu cepat sehingga sampai keluar
dari daerah perakaran, dan tidak berguna. Ini ada hubungannya dengan mengapa
tanaman muda menghendaki tanah pasir karena sistem perakarannya lebih dangkal
daripada sistem perakaran tanaman keras sehingga dengan demikian walaupun air
bergerak cepat tetapi kedalaman tertentu masih mempunyai kelembaban tertentu
sehingga daerah ini masih mengandung air yang cukup untuk mensuplai air. Bila
musim kemarau datang dan tanaman sangat tergantung pada air kapiler dari bagian
tanah kecepatan naiknya kembali air tanah akan lebih cepat pada tanah-tanah
bertekstur kasar.Anonim hal 22-25
Kapasitas Penahanan Air
Dalam
tanah, air dapat merupakan lapisan yang membungkus permukaan butiran-butiran
tanah.
Pada tanah dengan tekstur halus akan terdapat banyak
agregat yang permukaannya memiliki lapisan air tetapi lebih banyak lagi
bahan-bahan koloidal akibatnya tanah demikian banyak mengandung air.
Dibanding dengan tanah-tanah pasir maka tanah-tanah
yang bertekstur halus ini akan lebih banyak mengandung air sehingga pada musim
kemarau yang tidak terlalu panjang pada tanah-tanah yang bertekstur halus itu
lebih baik dibanding tanah-tanah yang bertekstur kasar.
Secara
umum tanah terbagi menjadi tiga golongan :
a. Tanah zonal, yaitu
tanah yang dikendalikan oleh iklim dan vegetasi setempat.
b. Tanah intrazonal, yaitu tanah yang dikendalikan
oleh keadaan setempat yang ekstrem, topografinya tidak menentu, demikian juga
bahan induk dan tingkat airnya.
c. Tanah zonal yang
tidak mempunyai bentuk khas (azonal).
Peranan Bahan Organik Terhadap Tanaman
Bahan organis dalam tanah merupakan kerangka tubuh
tanah sehingga sangat menentukan sifat-sifat fisis dan khemis tanah. Penambahan
humus ke dalam tanah berarti menambah bahan organik dalam tanah dan akan
merubah keadaan tanah dengan cepat.
Peranannya terhadap tanaman :
1.
Sebagai sumber
makanan
Bila sisa-sisa tanaman yang sudah mati dikembalikan
ke dalam tanah diubah menjadi humus maka dalam proses mineralisasinya humus ini
berbentuk ion dan kation yang dapat diserap langsung oleh tanaman. Pada
tanah-tanah yang masih perawan, mula-mula sangat subur tetapi kemudian
produktivitasnya banyak menurun oleh karena bahan organik akan dirusak dan
siklus-siklus unsur akan terputus oleh karena pengangkutan hasil tanaman dari
daerah tersebut. Proses ini akan berlangsung terus sampai terbentuk
keseimbangan baru dan terbentuknya pada tingkatan rendah tergantung dari jumlah
pengembalian unsur-unsur hara tersebut.
Tanaman-tanaman di dalam proses pertumbuhannya
banyak sekali menambah bahan-bahan ke dalam tanah dibanding dengan bahan-bahan
yang diambil dari tanah itu dan bahan-bahan ini akan mengembalikan ke dalam
tanah semua mineral yang diambil dan ditambah dengan bahan organik sejumlah
kurang lebih sama dengan mineral tersebut.
2.
Bahan organik
punya kekuatan yang tinggi sebagai penahan air
Sering terjadi daya penahanan air dari BO di dalam
tanah terlalu besar sehingga ini akan merubah reaksi tanah. Bahan organik juga
punya pengaruh positip terhadap struktur tanah.
Penambahan bahan organik pada tanah-tanah yang
bertekstur berat akan memperbaiki struktur tanah tersebut.
3.
Pengaruh mekanis
lapisan BO pada lapisan atas bagian tanah membawa keuntungan sebagai berikut :
a. Memperkecil angka kematian pada biji-biji yang
ditanam pada lapisan atas tanah.
b. Menahan pemadatan tanah karena benturan air
hujan.
c. Mencegah adanya aliran permukaan (run-off)
Faktor
Air
Air mempunyai beberapa fungsi :
a. Daya pelarut
unsur-unsur yang diambil oleh tanaman.
b. Mempertinggi
reaktivitas persenyawaan yang sederhana/kompleks.
c. Berperan dalam
proses fotosintesis.
d. Penyangga tekanan di
dalam sel yang penting dalam aktivitas sel tersebut.
e. Mengabsorbsi
temperatur dengan baik/mengatur temperatur di dalam tanaman.
f. Menciptakan situasi
temperatur yang konstan.
Air di dalam tanah dalam keadaan seimbang dengan di
dalam tanaman. Masuk dan keluar-nya air dari dalam tubuh tanaman ini sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor ekologis.
Pengaruh Air Terhadap Tanaman Dan Tanah
Tanah merupakan medium yang porous, dapat menahan
air, dapat meneruskan sebagian air baik yang berasal dari air hujan maupun air
dalam tanah itu sendiri. Adanya suatu infiltrasi air dan gerakan air ini
merupakan suatu faktor-faktor tertentu yang saling bekerjasama dengan kandungan
air yang ada di dalam tanah dan tanah sebagai medium serta tanaman yang ada di
atas tanah tersebut.
Bermacam-macam
air di dalam tanah
1.
Air gravitasi
Air dalam tanah yang bergeraknya ke bawah
dipengaruhi gravitasi bumi. Sehabis hujan tanah akan dijenuhi air karena gaya
gravitasi, air akan turun ke bawah pada lapisan-lapisan dibawahnya.
Bila air dalam jumlah yang cukup maka lapisan yang
basah ini kejenuhan permanen yang disebut permukaan air tanah.
2.
Air kapiler
Bila air permukaan tanah mengalir ke bawah akan
terlihat pori-pori yang mengandung air. Air didalamnya disebut air kapiler.
Air
ini tidak terpengaruh oleh gaya gravitasi dan tidak turut masuk ke dalam
larutan tanah yang lebih dalam. Air ini yang pertama-tama dikonsumsi oleh
tanaman karena tidak mobile dan terdapat di daerah perakaran.
3.
Air higroskopis
Oleh sebab penguapan air ke udara maka air kapiler
akan selalu berkurang jumlahnya di dalam tanah. Bila pengurangan air karena
peristiwa penguapan ini berjalan terus menerus maka kekuatan tarik menarik
antara partikel tanah dan air akan menjadi naik. Sehingga akan terdapat/tinggal
air yang tidak dalam keadaan cair sehingga air yang demikian ini baik ditinjau
dari segi khemis maupun biologis tidak begitu berguna bagi tanaman dan disebut
air higroskopis dan punya manfaat yang sedikit.
4.
Air kristal
Sesudah air higroskopis hilang maka yang tinggal
hanya air hidratasi dari Al, Fe, dan Si. Air hidratasi inilah yang disebut air
kristal dan air ini hanya dapat hilang dengan pemanasan menggunakan temperatur
tinggi.
5.
Uap air di dalam
tanah
Pori-pori tanah yang tidak terisi oleh air kapiler dapat
pula diisi oleh udara sehingga seperti halnya di dalam atmosfir, di dalam tanah
dijumpai pula uap air. Selama air kapiler masih ada maka udara dalam pori-pori
ini akan selalu jenuh dengan uap air.
Kapasitas
Lapang
kapasitas lapang adalah persentase kelembaban yang
ditahan oleh tanah sesudah terjadinya drainase dan kecepatan gerakan air ke
bawah menjadi sangat lambat. Keadaan ini terjadi 2 - 3 hari sesudah hujan jatuh
yaitu bila tanah cukup mudah ditembus oleh air, textur dan struktur tanahnya
uniform dan pori-pori tanah belum semua terisi oleh air dan temperatur yang
cukup tinggi. Kelembaban pada saat ini berada di antara 5 - 40%. Selama air di
dalam tanah masih lebih tinggi daripada kapasitas lapang maka tanah akan tetap
lembab, ini disebabkan air kapiler selalu dapat mengganti kehilangan air karena
proses evaporasi. Bila kelembaban tanah turun sampai di bawah kapasitas lapang
maka air menjadi tidak mobile. Akar-akar akan membentuk cabang-cabang lebih
banyak, pemanjangan lebih cepat untuk mendapatkan suatu air bagi konsumsinya.
Oleh karena itu akar-akar tanaman yang tumbuh pada
tanah-tanah yang kandungan air di bawah kapasitas lapang akan selalu
becabang-cabang dengan hebat sekali. Kapasitas lapang sangat penting pula
artinya karena dapat menunjukkan kandungan maksimum dari tanah dan dapat
menentukan jumlah air pengairan yang diperlukan untuk membasahi tanah sampai
lapisan di bawahnya. Tergantung dari textur lapisan tanahnya maka untuk
menaikkan kelembaban 1 feet tanah kering sampai kapasitas lapang diperlukan air
pengairan sebesar 0, 5 - 3 inches.
7. Simpulan
Pada
praktikum ini dapat saya simpulkan bahwa tanah yang di gunakan sebagai bahan
untuk menanam kacang hijau dan padi sangat berpengaruh pada pertumbuhannya
karna tidak semua tanah, bsa digunakan sebagai bahan pertanian,kemudian tanah
yang di campur dengan pasir juga sangat berpengaruh terhadap tumbuhan,dia bias
hidup tumbuh namun pertumbuhannya kurang baik dan berakibat kurus, berbeda
dengan tanah yang di campur dengan pupuk,tanah yang di campur dengan pupuk
sangat baik bagi pertumbuhan kacang hijau karna dalam pupuk tersebut memiliki
berbagai bahai sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan berat
yang baik pula.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam
peraktikum ini saya dapat simpulkan bahwa tumbuhan akan hidup tapi bergantung
pada jenis tanah, dimana Indonesia ini memiliki kepulawan dengan dataran yang
luas dengan jenis tanah yang berbeda-beda sehingga pada suatu tumbuhan tidak
dapat hidup dalam jenis tanah yang sama.
B.
Saran
Pada
praktikum berikutnya kami barharap agar bisa melakukannya dengan baik dan kami
sangat berharap untuk bisa mengerjakan segala sesuatu saat praktikum dengan
cara bersama – sama berhubung acara praktimum yang kami jalani dengan cara
berkelompok. Dan pada teman teman untuk saling berbagi informasi dan saling
mengingatkan kalau acara praktikum akan dimulai, kapan atau jam berapa, agar
kita bisa bersiap – siap.
Mungkin
hanya itu saran dari saya sebelumnya saya minta maaf jika ada salah-salah kata
yang terucap dari saya smoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita smua
khususnya bagi penulis sendiri amin,,,,dan buat kk Co.Ass saya ucapkan terima
kasih atas bimbingan nya dari awal sampai selesainya pembuatan laporan ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Desmukh,
I.1992. Ekologi dan Biologi Tropika. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Ewusie,
J. Y. 1990. Pengantar Ekologi Tropika. Bandung: ITB.
Michael, P.1994.
Metode
Ekologi untuk Penyelidikan Lapangan dan
Laboratorium.
Jakarta: UI Press
Anonim. 2007. Faktor Lingkungan pada Pertumbuhan.
http: //Organisasi.
Anonim. 2009. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
dan Pertumbuhan.
0 comments:
Post a Comment